A.
Latar
Belakang Masalah
Novel sebagai karya sastra pada dasarnya adalah
sebuah hasil seni
yang menginterpretasikan fenomena-fenomena sosial yang terjadi dalam
masyarakat. Salah satu fenomena tersebut adalah gerakan feminism
yang mulai berkembang pada abad ke-19.
Faham atau
paham feminisme
di Indonesia tergolong baru. Gerakan ini muncul dalam berbagai
aspek kehidupan, baik itu social, budaya bahkan sastra. Kemunculan feminisme membuahkan hasil yang
positif. Dalam perkembangannya gerakan feminisme juga menemui hambatan. Gerakan
feminisme dianggap sebuah pembangkangan terhadap kodrat perempuan.
Namun dampak adanya gerakan feminisme perempuan mampu berperan penting
dalam berbagai area publik.
Dalam bidang pendidikan perempuan mempunyai
kesempatan untuk memperoleh pendidikan seperti laki-laki tanpa batasan. Di bidang politik, menjadikan perempuan
memperoleh haknya dalam pemilu, serta memperoleh kesempatan yang sama untuk
menjadi pemimpin, baik dalam suatu
organisasi, atau bahkan menjadi seorang presiden. Dalam bidang ekonomi, perempuan memperoleh kebebasan untuk bekerja di
luar rumah, bukan hanya mengurusi tugas-tugas rumah tangga saja.
Selanjutnya adalah
dalam dunia sastra. Sastrawan-sastrawan perempuan
muncul dari adanya perkembangan paham feminis di Indonesia. Sastawan perempuan banyak mengambil tema tentang dunia perempuan, dengan bahasa
penceritaan yang “berani” dalam menyuarakan aspirasi mereka mengenai
masalah-masalah perempuandan ditulis dalam perspektif
perempuan. Sastrawan perempuan Indonesia misal sebut saja Ayu Utami, Dewi Lestari,
Djenar Maesa Ayu, Abidah El Khalieqy dan lain sebagainya.
Novel Menebus
Impian mengisahkan kehidupan seorang
perempuan yang bernama Nur yang hidup dalam keluarga yang tidak utuh. Sang ayah meninggalkan
mereka (Nur dan ibunya
Sekar) pada
saat Nur masih dalam kandungan. Ibunya atau yang dipanggil emak menjadi single
parent. Kemudian, untuk bertahan hidup
bersama neneknya Murni , emak menjadi buruh cuci. Nur sering
bermimpi tentang seseorang yang selalu menasehatinya agar selalu berusaha keras
dalam meraih mimpi-mimpinya. Nur berjuang keras dalam meraih mimpinya. Nur
selain kuliah juga bekerja di tempat karaoke dan mengembangkan bisnis bersama
Dian. Meski pada saat yang bersamaan emak mengalami kanker kelanjar betah
bening yang membuat Nur merasa kebingungan dalam mencari uang untuk membayar
biaya operasi. Dian selalu muncul sebagi sosok malaikat yang dapat membantunya.
Nur saat bekerja dikaraoke sering mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan
berupa pelecehan seksual.
Berdasarkan uraian
tersebut peneliti memilih novel Menebus
Impian sebagai objek penelitian dengan mengambil
judul “Novel Menebus
Impian
Karya Abidah El Khalieqy:
Kajian
Feminis.”
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang
di atas, peneliti dapat merumuskan beberapa masalah sebagai berikut.
- Bagaimanakah bentuk kekerasan diungkap oleh Abidah El Khalieqy dalam novel Menebus Impian?
2. Bagaimanakah pandangan feminisme terhadap
kekerasan yang diungkap oleh Abidah El
Khalieqy dalam
novel Menebus
Impian?
C.
Tujuan
Penelitian
Setiap kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang pasti mempunyai tujuan. Adapun tujuan penelitian ini adalah.
- Mendeskripsikan bentuk kekerasan yang diungkap oleh Abidah El Khalieqy dalam novel Menebus Impian.
- Mendeskripsikan pandangan feminisme mengenai kekerasan, yang diungkap oleh Abidah El Khalieqy dalam novel Menebus Impian.
D.
Manfaat
Penelitian
1.
Manfaat
Teoretis
a. Dapat dijadikan sebagai masukan atau referensi
dalam penelitian yang sejenis.
b. Dapat menambah pengetahuan pembaca mengenai
kritik sastra feminis.
2.
Manfaat
Praktis
a. Bagi guru, dapat dijadikan sebagai alternatif
bahan pembelajaran sastra dengan sudut pandang feminisme di Sekolah Menengah
Atas ataupun perguruan tinggi.
b. Bagi siswa, untuk meningkatkan daya apresiasi
terhadap sebuah novel, khususnya novel Menebus Impian
karya Abidah
El Khalieqy dari
segi feminisme sastra.
c. Bagi masyarakat, memberikan pemahaman mengenai
masalah kekerasan yang ada dalam novel Menebus Impian.
sayang kurang daftar pusatakanya,
BalasHapus