Minggu, 22 April 2012

Sinopsis Perempuan Berkalung Sorban Karya Abidah El Khalieqy


Novel perempuan berkalung sorban ini menceritan perjuangan seorang perempuan yang ingin hak-haknya diakui dan dihormati oleh kaum laki-laki. Tokoh utama dalam novel ini adalah Anisa yang biasa dipanggil Nisa. Nisa hidup dalam lingkungan pesantren milki ayahnya. Nisa mempunyai dua saudara laki-laki yaitu Rizal dan Wildan.
Nisa selalu menghabiskan hari-haring bersama kedua kakaknya. Suatu hari Nisa pergi bersama kakaknya Rizal keluar dari pesantren bermain seharian. Nisa mempunyai keinginan untuk belajar menunggang kuda seperti yang dilakukan kakaknya tetapi ayahnya melarang karena ayahnya menganggap bahwa hanya laki-laki yang pantas untuk menaiki kuda. Keinginan Nisa tetap tinggi untuk bias naik kuda ia semakin mempunyai halangan yang berat karena diawasi enam santri yang disuruh ayahnya. Dalam segala urusan yang berkenaan dengan laki-laki  Nisa selalu dikesampingkan karena wanita dianggap hanya bias memasak, melayani suami dan mengurusi anak-anak kelak. Dalam hal apapun Nisa dan Rizal sering terlibat perselisihan seperti pada saat Nisa ingin belajar qiraah pada Mbak May yang pernah juara tingkat kabupaten. Karena merasa dikesampingkan terus-menerus Nisa semakin bersemangat untuk belajar qiraah dan naik kuda. Suatu saat waktu pulang belajar dari kamar Mbak May Nisa ketahuan ayahnya  dan dimarahi habis-habisan. Setelah kejadian itu Nisa semakin mendapat aturan-aturan yang ketat dari ayahnya. Nisa dilarang untuk keluar pesantren selain untuk sekolah dan mengaji dipesantren. Ayah Nisa termasuk orang yang masih berpikir kolot  karena menganggap perempuan lemah dan mengajarkan tentang kitab-kitab kisah zaman dulu. Nisa sedikit mendapat pembelaan dari Lek Kudhori  seorang gurunya tetapi hal itu tidak dapat mengubah semuanya karena Ayah Nisa sangatlah dihormati. Dalam mengajar Lek Kudhori selalu menceritakan pahlawan-pahlawan perempuan yang membuta Nisa menyukainya.
Nisa merasa sedih karena Lek Kudhori sebentar lagi pergi ke Kairo untuk melanjutkan studinya. Rizal meski sudah dewasa selalu berpenampilan biasa memakai celana pendek namun tidak pernah dipermasahkan seperti Nisa saat melakukan kesalahan sedikit saja. Nisa memiliki nama asli Annisa Nuhaiyyah yang berarti perempuan yang berakal atau perempuan yang berpandangn luas. Menurut ibunya ibu Hajjah mutmainah nama itu diberikan karena diharapkan Nisa dapat menggantikan posisi ayahnya kelak.
Setelah kepergian Kudhori Nisa selalu murung dan mengurung dirinya di kamar. Nisa merasa tidak ada lagi sosok malaikat yang selalu membelanya dan tulus menyayanginya. Meski Nisa dan Kudhori jauh mereka tetap menjalin hubungan melalui surat. Nisa di pesantern bagai seorang putri yang banyak mengagumninya termasuk Pak Joko.
Suatu hari karena kejenuhannya Nisa mengajak Aisyah keluar ke kota untuk menonton film Amitha Bacham di bioskop. Saat di depan bioskop Nisa ditarik seorang pemuda yang berniat jahat padanya, beruntung pada saat yang bersamaan Pak Tasmin seorang penjual peralatan kerja yang pernah melihat Nisa saat mengarap sawah milik ayahnya  menolongnya hingga membuat laki-laki itu menjauhinya.
Seminggu kemudian Ayah Nisa mengetahui kejadian di bioskop. Ayah Nisa sangat marah karena hal itu, ayah Nisa mengancam akan memasukkan Nisa ke pesantern yang jauh. Nisa memiliki rasa penasaran yang tinggi terhadap apa yang dipelajarinya di dalam kitab-kitab. Hingga terkadang hal itu membuat tawa teman-temannya karena selalu ditanyakan pada pak Kiai saat belajar di kelas. Nisa telah memasuki masa dewasa karena ia telah menemui masa haidz yang pada umumnya anggapan di pesantren itu dianggap sebagai tanda kedewasaan seorang perempuan. Karena kekawatiran Ayahnya Nisa kemudian dijodohkan dengan Samsudin yang telah memilki seorangt istri bernama Kalsum. Ayah Nisa tidak dapat menolak ajakan teman dekatnya Kiai  Nazarudin. Pernikahan itupun terjadi meski tidak didasari dengan rasa saying diantara mereka. Setelah pernikahan itu Nisa selalu mendapat perlakuan yang tidak menyengkan. Nisa selalu dipaksa untuk melayani Samsudin meski hal tersebut dilarang dari segi agama dengan kekerasan seks. Hari demi hari Nisa lalui bersama Samsudin dan istrinya yang pertama Kalsum. Kalsum menceritakan banyak hal pada Nisa. Nisa memberikan banyak pelajaran pada Kalsum tentang apa yang salah dan benar menurut syariat. Nisa dan Kalsum menjadi semakin dekat hingga seperti kakak adik. Nisa dan Samsudin terlibat suatu pertengkaran yang hebat karena Nisa ingin mempertahankan haknya sebagai seorang wanita.   Nisa menyadari jika Samsudin memiliki kelainan seks sejak dengan Ayahnya Kiai Najamudin karena memilki gambar dan film porno yang masih tersimpan dilemarinya.  Nisa semakin mendapat perlakuan yang tidak manusiawi ia sering ditampar oleh Samsudin atas penolak-penolakannya.
Setelah selesai belajar di Kairo kudhori pulang. Kudhori disambut meriah dilingkungan pesantren hingga dibuatkan acara seperti pesta kegembiraan atas keberhasilannya. Nisa melepas rindu terhadap Kudhori dan memeluknya. Kudhori pun masih menganggap Nisa seperti yang dikenal dulu meski sekarang ia telah bersuami. Nisa kemudian menceritakan banyak hal pada Kudhori. Nisa sudah tidak bias menyembunyikan segala yang menimpanya. Nisa menganggapm saat itulah yang tepat untuk membongkar segala yang dilakukan Samsudin terhadapnya. Mereka semua yang ada disana terkejut dan terpana atas pernyataan Nisa. Ibu Nisa sangat beremapti pada Nisa dan memeluknya. Semua orang berubah dan menyadarinya. Ayahnya Nisa jatuh sakit mendengar semua yang terjadi pada Nisa. Rizal dan Wildan sadar yang meminta Nisa untuk tabah menghadapi apa yang dialaminya. Suatu malam diadakan pertemuan untuk membahasa permasalahan yang menimpa Nisa. Sebuah keputusan diambil karena Ayah Nisa merasa tidak enak untuk menemui Kiai Najamudin maka awalnya Kudhori diajukan untuk menjadi penggantinya namun karena dirasa masih muda maka Kiai Mahfud yang mengantikannya.
Kiai mahfud menemui Kian Najamudin dan mengambil keputusan perceraian. Setelah berceria dengan samsudin Nisa pergi ke kecamatan bersama Kudhori. Ayah Nisa tidak menyetujui hubungan itu dan menyuruh kudhori pulang ke kampong halamannya atau pergi sejauh-jauhnya dari kehidupan Nisa. Mereka berpisah, namun Kudhori berjanji akan dating lagi untuk melamarnya,. Nisa melanjutkan kuliahnya. Kudhori mengajar di dua universitas dan membuatnya semakin mapan. Denganb kemapananya Kudhori mengajak Nisa menikah meski pada walnya Nisa masih ragu untuki membangun rumah tangga yang kedua kalinya namun Kudhori selau sabar dalam meyakinkan Nisa. Mereka berdua punb menikah dan menghabiskan hari-harinya penuh dengan kebahagiaan. Saat-saat tertentu Nisa masih teringat pada apa yang dilakukan Samsudin. Dengan kasih sayangnya Kudhori selalu sabar menghadapi Nisa. Beberapa tahun kemudain mereka mempunyai anak yang diberi nama Mahbub.
Bagai petir disiang bolong Nisa sangat terkejut saat mendengar berita bahwa Kudhori mengalami sebuah kecelakaan. Terdengar kabar bahwa samsudin yang telah menabrak Kudhori. Kudhori dibawa kerumah sakit namun Tuhan berkehendak lain. Kudhori akhirnya meninggal karena mengalami pendarahan hebat di kepalanya. Semua orang member dukungan pada Nisa. Nisa menyuruh Mahbub untuk member salam yang terakhir untuk ayahnya. Dan saat itu pula Nisa  mengucapkan rasa sayangnya pada kudhori.

1 komentar:

  1. selamat sore, saya sedang mencari copy novel Perempuan Berkalung Sorban. apa anda punya rekomendasi tempat dimana saya bisa dapat novel tersebut? karena novel tersebut sudah langka di tempat saya. terima kasih

    BalasHapus