Jumat, 20 April 2012

Pengertian Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Bidang Sintaksis dan Sebab Terjadinya

Pateda dalam Markhamah ( 1989:58 ) menyatakan bahwa kesalahan pada daerah sintaksis berhubungan erat dengan kesalahn pada morfologi kerana kalimat berunsurkan kata-kata. Itulah sebabnya daerah kesalahan sintaksis berhubungan dengan beberapa hal yang terkait dengan penyusunan kalimat yang baik. Hal-hal yang dimaksud misalnya debgan kalimat yang berstruktur tidak baku, kalimat yang ambigu, kalimat yang tidak jelas, diksi yang tidak tepat yang membentuk kalimat, kalimat mubazir, kata serapan yang digunakan di dalam kalimat, dan logika kalimat.

       Sebab-sebab Terjadinya Kesalahan Bidang Sintaksis
1.      Kalimat Berstruktur Tidak Baku
Kalimat berstruktur tidak baku merupakan suatu kalimat dengan susunannya tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan. Contoh kalimat berstruktur tidak baku :
a)      Saya sudah tulis laporanmu.

2.      Kalimat Ambigu
Kalimat ambigu merupakan kalimat yang mempu-nyai makna ganda. Contoh kalimat ambigu :
           a) Istri pegawai yang gemuk itu pergi ke Semarang.
Kalimat tersebut bisa berarti :
1) Istri dari pegawai yang gemuk pergi ke Semarang.
2) Pegawai yang gemuk pergi ke Semarang. 

3.      Kalimat yang Tidak Jelas
Kalimat yang tidak jelas adalah kalimat dengan kandungan maknanya tidak jelas. Contoh kalimat yang tidak jelas :
a)   Justru tradisi adat itu yang memberi, inspirasi dalam perjuangan dan menghasilkan karya-karyanya.
            Makna kalimat yang jelas :
a)     Justru tradisi adat itu memberi inspirasi dalam berjuang dan berkarya.

4.      Diksi yang tidak Tepat dalam Membentuk Kalimat
Diksi merupakan pilihan kata. Diksi adalah pilihan kata dan kejelasan lafal untuk menggambarkn efek tertentu dalam berbicara di depan umum atau dalam karang mengarang (Kridalaksana, 1993:44). Dalam menyusun suatu kalimat kita harus memilih kata yang tepat sesuai dengan maknanya. Contoh diksi yang tidak tepat terdapat pada kalimat berikut:
a)      Tunggu sedikit, saya ganti baju dulu!
Kata sedikit pada kalimat Tunggu sedikit, saya ganti baju dulu! kurang tepat. Kata yang tepat adalah sebentar.
5.       Kontaminasi Kalimat
Istilah kontaminasi diambil dari bahasa inggris contamination (pencemaran). Dalam ilmu bahasa kata itu diterjemahkan dengan ‘kerancuan’. Rancau artinya ‘kacau’ dan kerancauan artinya ‘kekacauan’. Yang dimaksud kacau ialah susunan unsur bahasa yang tidak tepat, seperti morfem dan kata. (Markhamah 2010:151). Contoh dalam kalimat:
a)      Dalam rapat itu dihadiri oleh para pejabat setempat. 
     Dalam rapat itu dihadiri adalah bentuk yang dikacaukan dari dalam rapat itu hadir dan rapat itu dihadiri.
6.      Ketidakkoherensian Kalimat
Koherensi artinya: (1) Tersusun uraian atau pandangan sehingga bagian – bagiannya berkaitan satu dengan yang lain, (2) dalam sastra berarti keselarasan yang mendalam antara isi dan bentuk karya sastra, (3) dalam linguistik berarti hubungan logis antara bagian – bagian dalam karangan atau antara kalimat – kalimat di satu paragraf, (4) pada bidang Kimia artinya daya tarik antara molekul – molekul untuk menghindarkan terpisahnya bagian – bagian bila ada kekuatan dari luar.
Contoh kalimat yang kurang koheren
a)      Kepada setiap pengemudi mobil harus memiliki surat izin mengemudi. (Tidak memiliki subyek yang jelas)
Contoh kalimat yang koheren
a)      Setiap pengemudi mobil harus memiliki surat izin mengemudi.
7.      Penggunaan Kata Mubazir
Kalimat yang mengandung kata yang mubazir adalah kalimat yang berlebih – lebihan sehingga mengakibatkan tidak hemat, sia – sia, dan tidak berguna. Jika dilihat artinya dalam  Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti kata mubazir itu hampir sama dengan kata pleonasme. Pleonasme adalah pemakaian kata – kata yang lebih daripada apa yang diperlukan. Jadi, kemubaziran (pleonasme) adalah kesalahan berbahasa yang disebabkan oleh penggunaan kata yang berlebihan dalam pemakaian, atau penggunaan kata yang tidak diperlukan. Namun, pada analisis kesalahan berbahasa ini dibedakan antara penggunaan kata mubazir dan pleonasme. Penggunaan kata mubazir adalah penggunaan kata – kata yang tidak diperlukan dalam suatu kalimat. Artinya, jika kata mubazir itu dihilangkan atau tidak digunakan dalam kalimat, makna kalimat itu tidak akan berubah.
Contoh kalimat mubazir
a)      Pak Harun sudah berangkat menuju ke Bandung tadi pagi.
      Contoh kalimat yang tidak mubazir
a)      Pak Harun sudah berangkat ke Bandung tadi pagi.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan seperti berikut. Pleonasme di sini dipakai untuk menandai kesalahan berbahasa karena pemakaian kata yang berlebihan yang berupa penggunaan kata bersinonim, dua pernyataan bentuk jamak, dan dua pernyataan resiprokal.
8.      Kata Serapan yang Digunakan dalam Kalimat
Proses penyerapan dalam kalimat dapat dilakukan dengan atau tanpa pengubahan yang berupa penyesuaian ejaan atau lafal. Istilah asing yang ejaannya bertahan dalam banyak bahasa dipakai juga dalam bahasa Indonesia dengan syarat diberi garis bawah atau dicetak miring.
Contoh kata serapan: 
a)      Narcotic ‘ narkotik
9.      Kesalahan Logika kalimat
Logika kalimat adalah hubungan yang logis antara suatu kalimat (proposisi) dengan kalimat lain. Contoh :
Paman sangat kaya, tetapi badannya sangat gemuk.
Kalimat tersebut tidak logis karena hubungan makna antara klausa pertama dengan klausa kedua tidak sesuai atau tidak dapat diterima oleh akal. Komponen sangat kaya tidak berantonim dengan sangat gemuk. Keduanya lebih tepat jika dihubungkan dengan kata penghubung dan. Kalimat tersebut menjadi logis jika:
Paman sangat kaya dan badannya sangat gemuk.
           

Daftar Pustaka

Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.
Markhamah, Atiqa Sabardila. 2010.   Analisis Kesalahan: Karakteristik & Bentuk Pasif.  Surakarta:

1 komentar: