Minggu, 22 April 2012

Novel Menebus Impian Karya Abidah El Khalieqy: Kajian Feminis


A.    Latar Belakang Masalah
Novel sebagai karya sastra pada dasarnya adalah sebuah hasil seni yang menginterpretasikan fenomena-fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat. Salah satu fenomena tersebut adalah gerakan feminism yang mulai berkembang pada abad ke-19.
Faham atau paham feminisme di Indonesia tergolong baru. Gerakan ini muncul dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu social, budaya bahkan sastra.  Kemunculan feminisme membuahkan hasil yang positif. Dalam perkembangannya gerakan feminisme juga menemui hambatan. Gerakan feminisme dianggap sebuah pembangkangan terhadap kodrat  perempuan.  Namun dampak adanya gerakan feminisme perempuan mampu berperan penting dalam berbagai area publik.
Dalam bidang pendidikan perempuan mempunyai kesempatan untuk memperoleh pendidikan seperti laki-laki tanpa batasan. Di bidang politik, menjadikan perempuan memperoleh haknya dalam pemilu, serta memperoleh kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin, baik  dalam suatu organisasi, atau bahkan menjadi seorang presiden.  Dalam bidang ekonomi, perempuan memperoleh kebebasan untuk bekerja di luar rumah, bukan hanya mengurusi tugas-tugas rumah tangga saja.
Selanjutnya adalah dalam dunia sastra. Sastrawan-sastrawan perempuan muncul dari adanya perkembangan paham feminis di Indonesia.  Sastawan perempuan banyak mengambil tema tentang dunia perempuan, dengan bahasa penceritaan yang “berani” dalam menyuarakan aspirasi mereka mengenai masalah-masalah perempuandan ditulis dalam perspektif perempuan. Sastrawan perempuan Indonesia misal sebut saja Ayu Utami, Dewi Lestari, Djenar Maesa Ayu, Abidah El Khalieqy dan lain sebagainya.
Novel Menebus Impian mengisahkan kehidupan seorang perempuan yang bernama Nur yang hidup dalam keluarga yang tidak utuh. Sang ayah meninggalkan mereka (Nur dan ibunya Sekar) pada saat Nur masih dalam kandungan. Ibunya atau yang dipanggil emak menjadi single parent. Kemudian, untuk bertahan hidup bersama neneknya Murni , emak menjadi buruh cuci. Nur sering bermimpi tentang seseorang yang selalu menasehatinya agar selalu berusaha keras dalam meraih mimpi-mimpinya. Nur berjuang keras dalam meraih mimpinya. Nur selain kuliah juga bekerja di tempat karaoke dan mengembangkan bisnis bersama Dian. Meski pada saat yang bersamaan emak mengalami kanker kelanjar betah bening yang membuat Nur merasa kebingungan dalam mencari uang untuk membayar biaya operasi. Dian selalu muncul sebagi sosok malaikat yang dapat membantunya. Nur saat bekerja dikaraoke sering mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan berupa pelecehan seksual. 
Berdasarkan uraian tersebut peneliti  memilih novel Menebus Impian  sebagai objek penelitian dengan mengambil judul “Novel Menebus Impian  Karya Abidah El Khalieqy:  Kajian Feminis.”

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti dapat merumuskan beberapa masalah sebagai berikut.
  1. Bagaimanakah bentuk kekerasan diungkap oleh Abidah El Khalieqy dalam novel Menebus Impian?
2.      Bagaimanakah pandangan feminisme terhadap kekerasan yang diungkap oleh Abidah El Khalieqy dalam novel Menebus Impian?

C.    Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang pasti mempunyai tujuan. Adapun tujuan penelitian ini adalah.
  1. Mendeskripsikan bentuk kekerasan yang diungkap oleh Abidah El Khalieqy dalam novel Menebus Impian.
  2. Mendeskripsikan pandangan feminisme mengenai kekerasan, yang diungkap oleh Abidah El Khalieqy dalam  novel Menebus Impian.

D.    Manfaat Penelitian
1.      Manfaat Teoretis
            a.       Dapat dijadikan sebagai masukan atau referensi dalam penelitian yang sejenis.
            b.      Dapat menambah pengetahuan pembaca mengenai kritik sastra feminis.

2.      Manfaat Praktis
a.       Bagi guru, dapat dijadikan sebagai alternatif bahan pembelajaran sastra dengan sudut pandang feminisme di Sekolah Menengah Atas ataupun perguruan tinggi.
b.     Bagi siswa, untuk meningkatkan daya apresiasi terhadap sebuah novel, khususnya novel Menebus Impian karya Abidah El Khalieqy dari segi feminisme sastra.
c.       Bagi masyarakat, memberikan pemahaman mengenai masalah kekerasan yang ada dalam novel Menebus Impian.

1 komentar: