Selasa, 24 April 2012

Komponen Tes Bahasa


Tes bahasa dimaksudkan mengukur kemampuan peserta didik sesuai dengan sifat pembelajaran bahasa (ditinjau dari kedudukan bahasa apakah berupa bahasa ibu, bahasa kedua atau bahasa asing).
Komponen tes bahasa mencakup tes kompetensi kebahasaan, berbahasa, sastra, dan bersastra.
A.   Tes kompetensi bahasa mencakup  (1) tes struktur gramatikal  yang (morfologi dan sintaksis) dan  (2) tes kosakata (aktif dan pasif).
B.   Tes kegiatan kompetensi mencakup (1) tes kompetensi aktif reseptif (membaca dan menyimak) dan (2) tes kompetensi aktif produktif (berbicara dan menulis).
C.   Tes kompetensi bersastra mencakup (1) sastra dan (2) bersastra.

Jenis Tes Kebahasaan
Tes yang secara berturut-turut di kenal dalam dunia pembelajaran adalah:
1.      Tes diskret (tes yang hanya menekankan/ menyangkut satu aspek kebahasaan pada satu waktu.
2. Tes pragmatik (suatu prosedur/ tugas yang menuntut untuk menghasilkan konteks linguistik dan menghubungkannya dengan konteks ekstralinguistik).
3.  Model asesmen otentik (suatu bentuk tugas yang meminta pembelajar untuk menunjukkan kinerja sebagaimana dilakukan di dunia nyata secara bermakna).
  
    Muller (dalam Nurgiyantoro, 2010: 310) mengemukan ada beberapa langkah dalam pengembangan asesmen otentik yaitu meliputi penentuan standar, penentuan tugas otentik, pembuatan kriteria, dan pembuatan rubrik. 


Jenis asesmen otentik diantaranya adalah: (1) penilaian kinerja (dimaksudkan untuk menguji kemampuan peserta didik dalam mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan, (2) penilaian lisan (disebut juga penilaian kinerja kebahasaan), (3) pertanyaan terbuka (dilakukan dengan memberikan pertanyaan/ stimulus/ tugas), (4) menceritaknan kembali teks atau cerita, (5) portofolio (kumpulan karya peserta didik yang dikumpulkan secara terencana), (6) proyek (kegiatan investigasi yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar